Sabtu, 19 Desember 2015

Manfaat Limbah Kacang Kedelai

Bagi sebagian besar orang menganggap bahwa limbah merupakan sesuatu hal yang tidak ada gunanya. Limbah juga merupakan sesuatu yang tidak dapat dimanfaatkan lagi atau juga disebut sebagai sampah. Pada dasarnya limbah dibagi menjadi dua jenis yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan jenis limbah yang dapat diurai oleh bakteri. Sedangkan limbah anorganik merupakan jenis limbah yang tidak dapat diurai oleh bakteri. Dengan demikian limbah kacang kedelai digolongkan sebagai limbah organik. 

Limbah kacang kedelai memiliki bau yang menyengat dan bagian endapannya lebih kental daripada bagian atasnya. Pada bagian endapan inilah yang sebenarnya memiliki bau yang menyengat. Limbah kacang kedelai ini berasal dari hasil rendaman kacang kedelai yang akan diolah menjadi tempe atau tahu. Perendaman kacang kedelai akan dilakukan lebih kurang satu hari. Dengan waktu yang relatif lama ini akan menyebabkan kacang kedelai yang direndam menjadi lebih empuk dan membesar. 

Oleh sebagian besar pengusaha tempe atau tahu limbah ini akan dibuang. Karena mereka menganggap bahwa limbah ini tidak dapat dimanfaatkan lagi. Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi jika limbah ini dibuang sembarangan. Bau yang berasal dari limbah ini akan menyebar, sehingga akan mengotori lingkungan. Akan tetapi pada sebagian kecil pengusaha tempe dan tahu, limbah ini akan dimanfaatkan untuk beberapa kebutuhan mereka. Air limbah rendaman kedelai ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan kita sehari-hari. 
  1. Minum ternak terutama sapi
  2. Mengentalkan karet cair atau lateks 
  3. Biogas

Ternak yang diberi minuman air limbah rendaman kedelai ini akan lebih gemuk dan sehat. Karena meskipun hanya limbah, namun limbah air rendaman kedelai ini tetap memiliki kandungan gizi yang dapat dimanfaatkan untuk membantu pertumbuhan sapi. Kandungan gizi yang terdapat di dalam air limbah rendaman kacang kedelai ini diantaranya adalah protein nabati dan lemak nabati. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar